zaldarena, 23.07
perasaan
jangan mudah disimpulkan.
satu teori ilmiah saja butuh beberapa pengkajian,
apalagi soal perasaan,
yang dalam sepuluh detik dapat balik berlawanan
patah hati dan masa lalu ibarat uji coba
menjadi bahan belajar 'tuk mempertahankan yang di depan mata
atau bahkan sampai seterusnya.
menduga,
tak percaya,
dan kembali menduga,
begitulah siklus rasa yang sekarang ada
menduga akan ada celah indah
tapi perlahan sirna teringat saat "uji coba"
coba perlahan mengendalikan prasangka
meminimalkan kemungkinan patah.
tak percaya,
rasanya "uji coba" terlalu nyata
untuk terulang yang ketiga kalinya
apakah rehat jawabannya?
mengingat tugas "uji coba" bukan sekedar pemadam gejolak asmara
melainkan alat bertahan sebuah rasa
yang harus bertahan sampai jelas jawabannya
sekarang aku sadar
walaupun terlalu jauh membayangkan bahumu adalah tempatku bersandar
namun selama jawaban masih samar
sebuah rasa harus tetap bertahan,
sampai samar sudah pudar
menjadi hal yang tak mungkin ditawar
________________________________________
bismillahirahmanirrahim,
lewat tulisan ini aku bertekad menjadikan aku pantas
bagi seseorang yang sangat aku dambakan,
mengingatkan padaku bahwa berjuang harus sampai tuntas.
dia, dia, dia
nama yang kupanjatkan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar